JAKARTA,SINARNUSANTARA.COM-- Banyak penyintas Covid-19 mengeluhkan gangguan kejantanan. Ada yang masih bisa 'berdiri', tapi hanya d...
JAKARTA,SINARNUSANTARA.COM-- Banyak penyintas Covid-19 mengeluhkan gangguan kejantanan. Ada yang masih bisa 'berdiri', tapi hanya dalam waktu singkat. Namun, sebagian tidak bisa 'berdiri' sama sekali.
Mungkinkan virus SARS-CoV2 menyebabkan masalah kejantanan pria? Dikutip dari Media yang melansir laporan South China Morning Post, studi yang diterbit di Journal of Endrocrinological Investigation mengeksplorasi pertanyaan yang sama persis.
Profesor Emmanuele Jannini dari Universitas Roma Tor Vergata dan rekannya menemukan hubungan yang jelas antara disfungsi ereksi (DE) dengan Covid-19.
Apa hubungannya?.
1.Masalah kesehatan secara keseluruhan
Suka atau tidak suka, DE adalah indikator tidak baik untuk kesehatan kita secara keseluruhan dan seringkali merupakan gejala dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Karena Covid-19 dapat memperburuk banyak masalah kesehatan, tidak heran jika ada hubungannya dengan DE.
2. Masalah psikologisS
SelainCovid-19 merusak kesehatan fisik, penyakit infeksi ini merusak kesehatan mental juga, termasuk depresi dan kecemasan yang mana keduanya dapat menyebabkan DE.
3. Masalah kardio
Banyak orang yang terinfeksi Covid-19 mengembangkan masalah kardiovaskular, termasuk tingkat peradangan yang berbahaya di jantung dan sistem peredaran darah. Nah, masalah sirkulasi darah itu yang berkaitan dengan DE.
Dr Judson Brandeis, seorang Ahli Urologi AS dan ahli pengobatan seksual pria yang berbasis di Amerika Serikat memiliki kekhawatiran bahwa pandemi Covid-19 akan mengakibatkan DE yang melua
''Fungsi ereksi itu sangat bergantung pada aliran darah bertekanan yang dimulai dari jantung, berdenyut melalui arteri besar, dan kemudian mengalir melalui pembuluh darah kecil. Kondisi seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan merokok menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah yang kemudian menyebabkan DE. Begitu juga dengan Covid-19,'' paparny
Menurut dr Brandeis, virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 membajak sel sendiri untuk membuat salinan baru dari dirinya sendiri yang kemudian dilepaskan ke seluruh tubuh. Namun, karena tubuh kita tak mengenali virus baru ini, ia tak mengembangkan antibodi yang memungkinkannya memasang pertahana
''Akibatnya, tubuh kita membasmi virus baru tersebut dengan meluncurkan tanggapan kekebalan non-spesifik yang masif. Respons masif itu yang kemudian merusak diri kita sendiri terutama endotelium yang merupakan lapisan sel halus yang melapisi pembuluh darah,'' katany
Intinya, saat Covid-19 terjadi, pembuluh darah menyempit dan aliran darah terhambat. ''Kondisi tersebut yang menyebabkan DE,'' tambah dr Brandeis.***a.n.a.s.
COMMENTS