PEKANBARU,SINARNUSANTARA.COM - Sejumlah strategi dikerahkan pemerintah agar pelasanaan vaksinasi Covid-19 dapat selesai tepat waktu serta di...
PEKANBARU,SINARNUSANTARA.COM - Sejumlah strategi dikerahkan pemerintah agar pelasanaan vaksinasi Covid-19 dapat selesai tepat waktu serta diharapkan herd immunity masyarakat dapat terwujud.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintahan Kemendagri, Suhajar Diantoro saat mengikuti Rapat Rutin Koordinasi Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 secara virtual, Selasa (20/4/2021).
Untuk mencapai vaksinasi tepat waktu dan terbentuknya herd immunity masyarakat, Diantoro menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah harus menjalankan beberapa strategi.
Pertama, Pemda harus membuat dan mendesain rencana aksi dan strategi prioritas sasaran terhadap distribusi dan vaksinasi sesuai dengan kebutuhan daerah yang berbasis kepada banjar, dusun, lingkungan atau desa.
Kedua, menentukan daerah zona risiko tinggi, sedang dan rendah.
"Ini sangat penting untuk memastikan mana vaksinasi yang perlu disegerakan," ujarnya.
Ketiga, menentukan target penerima vaksin diantaranya lansia, komorbid, para pekerja dengan mobilitas tinggi (pedagang pasar, ojek online, dan sebagainya), tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tokoh adat sebagai triger.
"Contohnya lansia harus mendapatkan prioritas vaksinasi menjelang lebaran," imbuhnya.
Keempat adalah lokasi pelaksanaan vaksin dapat menggunakan tempat-tempat yang biasa digunakan masyarakat untuk berkumpul dan mudah dijangkau.
"Dalam hal ini bisa menggunakan stadion, ruang pertemuan bahkan juga bisa menggunakan halaman tempat ibadah," jelasnya.
Sedangkan strategi kelima yakni pengaturan teknik pelaksanaan vaksin seperti pengeturan flow, waktu, tempat dan jarak pada saat pelaksanaan vaksinasi agar tidak terjadi kerumunan.
Selain itu, untuk terwujudnya petcepatan vaksinasi di daerah, kata Diantoro, Pemda juga dapat melakukan beberapa skenario diantaranya skenario minimal.
"Skenario ini diperuntukkan bagi masyarakat yang sangat prioritas, sehingga dapat diketahui jumlah kebutuhan vaksin minimal dan pelaksanaannya tepat sasaran," Diantoro menuturkan.
Sedangkan skenario selanjutnya adalah moderate. Ini katanya diperuntukkan bagi mereka yang super prioritas dan ditambah dengan kelompok rentan seperti pekerja sektor produksi/pabrik untuk mendongkrak pemulihan ekonomi.
"Serta skenarion maksimal, yaitu skenario vaksinasi terhadap seluruh 2/3 jumlah populasi. Seluruh skenario ini penting untuk mengantisipasi jumlah vaksinasi kita," pungkasnya.
COMMENTS