Sinarnusantara.com, Pekanbaru - Dengan berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visi, Firdaus-Ayat Cahyadi berhasil me...
Sinarnusantara.com, Pekanbaru - Dengan berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visi, Firdaus-Ayat Cahyadi berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru tahun periode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.
Adapun visi dan misi yang diusung adalah “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012. Tahun- tahun pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan sensing atau membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek
Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek, yaitu : Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan
Ada 3 (Tiga) modal pembangunan yang dimiliki Kota Pekanbaru, yaitu :
1. Penduduk.
Dengan jumlah penduduk 1,136,557 jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa pada siang hari, pertumbuhan penduduk Kota Pekanbaru sebesar 4,5% pertahun dengan komposisi penduduk yang heterogen, multi etnik dan multi agama.
2. Luas Wilayah.
Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Luas tersebut setara dengan luas negara Singapura dan luas wilayah daratan DKI Jakarta.
3. Letak Strategis
Kota pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu :
1. Penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.
2. Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi
3. Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan
4. Pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan
Pemberdayaan masyarakat
Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas”.
“Masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa
Melalui program pemberdayaan masyarakat, Firdaus dan Ayat Cahyadi telah berhasil meng-implementasikan berbagai program pembangunan berbasis wilayah dengan mengikutsertakan masyarakat tempatan. Program ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna
Selama 5 (lima) tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia
Atas bukti keberhasilan yang telah dicapai semasa kepemimpinan Firdaus dan Ayat Cahyadi tersebut, masyarakat Kota Pekanbaru kembali mempercayakan Firdaus dan Ayat Cahyadi untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 (lima) tahun kedepan setelah memenangkan Pilkada Kota Pekanbaru tahun 2017 dan dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2
Pada periode kedua ini, Firdaus dan Ayat Cahyadi fokus pada perencanaan program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebagai tuas penggerak pr
COMMENTS